Hikmah di Balik Virus Corona Yang Bikin Merana

    Oleh: Ihat Sutihat

     Ilustrasi by: @Kingsalam

“Dia memberikah hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat.” 
(QS: Al-Baqarah [2]: 269) 

Sudah berapa lama yaa virus corona alias covid 19 ini menimpa penduduk bumi? Sebulan?, dua bulan? mungkin lebih. 

Tapi sadar gak sih? Di tengah ketakutan manusia akan penyebaran pandemi virus corona, ada satu hal yang kita lupa. Apa itu?

 Hikmah.

 Iya, betul. Semua kejadian dan peristiwa yang sudah Allah takdirkan mengandung hikmah di dalamnya, termasuk mewabahnya Virus Corona. Dari peristiwa besar ini kita bisa mengambil sisi positifnya agar bermuhasabah diri dan semangat untuk terus melakukan perbaikan. Jadi, apa saja hikmah yang bisa dipetik dari mewabahnya Virus Corona?

 1. Cara Allah mencintai hamba-Nya 

Wabah Corona bukanlah ujian semata. Bisa saja corona Allah turunkan sebagai ekspresi cinta kepada Hamba-Nya. Saking cintanya, Allah cemburu ketika hamba-Nya lebih disibukkan dengan hal-hal fana, disibukkan dengan hal-hal yang manfaatnya masih tanda tanya dan mencintai dunia dibanding penciptanya. 
Dengan turunnya wabah corona ini menjadikan kita lebih mendekatkan diri dan meningkatkan kecintaan kita kepada-Nya. 

2. Cara Allah mengembalikan manusia kepada fitrahnya 

Turunnya wabah corona menyadarkan kita bahwa yang dilakukan selama ini banyak yang sudah jauh dari fitrahnya. Maka dengan turunnya corona kita mau tidak mau: 

  • Dipaksa untuk tidak berjabat tangan, di saat hubungan lawan jenis yang bukan mahram sudah bablas di ambang batas. 
  • Dipaksa untuk membatasi interaksi, di saat pergaulan semakin bebas tak terkendali. 
  • Dipaksa untuk berdiam diri di rumah, menebus kesalahan orang tua yang terlalu sibuk bekerja dan anak yang lebih asik main di luaran sana. 
  • Dipaksa untuk lebih menjaga kesehatan, di saat sebagian dari kita mulai abai dengan kesehatan.
  • Anak-anak dipaksa belajar dengan orang tua, di saat orang tua tidak mau ambil pusing memikirkan pendidikan anaknya dan sepenuhnya menyerahkan kepada lembaga. 
3. Sebagai ladang pahala


 Wabah corona menjadi ladang pahala bagi yang berjuang untuk mengobati, menanggulangi dan mengantisipasi penyebaran wabah ini. Banyak pihak yang sebetulnya ingin #dirumahaja tapi tidak bisa, seperti petugas medis, petugas keamanan, dan petugas layanan publik lainnya. Wabah corona juga menjadi ladang pahala bagi orang yang bersabar dan menerimga kejadian ini sebagai musibah dan ujian hidup yang diberikan Allah.

 4. Membasmi sifat sombong 

Musibah ini mendidik dan mengajarkan manusia untuk tidak bersifat sombong. Yang digdaya ternyata mampu tak berdaya dalam sekejap mata. Bukan raksasa yang menginjak-injak kota di berbagai belahan dunia, melainkan cukup pasukan Allah yang amat kecil tak kasat mata namun mampu mengguncang kestabilan dunia. Musibah ini menyadarkan manusia, bahwa sehebat apapun manusia tidak akan mampu menandingi kehebatan Allah. 

5. Membasmi sifat Egois 

Kita ketahui bersama bahwa virus corona penyebarannya begitu masif dan cepat. Penyebaran virus corona diyakini sangat dipengaruhi oleh seberapa besar interaksi antar manusia dilakukan. Salah satu upaya pencegahannya adalah dengan menahan diri untuk tidak pergi keluar. Karena orang yang sudah terpapar virus dengan sadar atau tidak sadar, kemudian dia pergi keluar, sangat besar kemungkinannya dia menyebarkan virus ke orang lain yang imun tubuhnya lemah, atau ketika merasa imunnya kuat, merasa bebas untuk pergi ke luar, yang padahal bisa saja tubuhnya kuat melawan virus tapi tidak dengan tubuh orang selanjutnya yang ia temui. 

 Wabah corona mengajarkan bahwa kita bukan sepenuhnya kita, tapi ada bagian mereka dan juga menyadarkan kita untuk tidak mementingkan diri sendiri dan melupakan bahwa apa yang kita lakukan berdampak pada orang banyak. 

6. Reminder Kematian

 Dengan turunnya wabah corona, jadi pengingat bahwa antara kita dan kematian itu jaraknya amat dekat. Urusan yang semula genting menjadi tak penting, agenda-agenda massa dihilangkan, sekolah dan kampus didaringkan, dan pekerjaan kantor dirumahkan. 

 Corona mengingatkan kita, bahwa tidak ada urusan yang lebih penting dari mempersiapkan kematian. Karena entah siapa yang akan terlebih dulu selesai, wabah corona atau masa kita di dunia. 
-------
Pada intinya, wabah corona mengajarkan kita untuk menjaga apa yang seharusnya dijaga, mencari apa yang seharusnya dicari, merasa apa yang seharusnya dirasa dan memikirkan apa yang seharusnya dipikirkan. 
Selalu ada hikmah di setiap musibah, dan semoga kita termasuk orang-orang beruntung yang dapat memetiknya.

Komentar

  1. Seperti yang skrg ini aku rasakan hikmahnya, suami bisa lebih banyak bermain dengan kluarga dan istrahat lebih efesien

    BalasHapus
    Balasan
    1. MaasyaAllah, selamat Umma.. udah bisa memetik salah dua dari sekian banyak hikmah diturunkannya wabah corona..

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Slip Pembayaran SPP Terakhir Hilang, Apa Yang Harus Dilakukan?

my first blog!Tak Kenal Maka Ta'aruf

Makna Bahagia dan Tutorial jadi Bahagia