Meng-Unfriend Atau Mem-block Teman di Facebook, Kenapa Tidak?

 Oleh : Ihat Sutihat

            Beberapa waktu yang lalu, di beranda facebook saya terpampang postingan status dari seseakun yang sebetulnya saya tidak berteman dekat di maya dan juga tidak kenal di dunia nyata, yang bunyinya seperti ini:  “memblokir teman di fesbuk berarti memutuskan tali silaturrahim dan persaudaraan”. Pada saat saya membaca status tersebut ingin rasanya detik itu juga jari saya bergerilya mengetik balasan yang intinya meminta penjelasan lanjutan dan berdiskusi ringan tentang masalah blokir memblokir teman di fesbuk ini yang menurutnya bisa memutus tali silaturrahim dan persaudaraan. Karena menurut saya,  sisi lain dari memblokir atau meng-unfriend teman di facebook juga memiliki manfaat tersendiri. Namun,  jari saya yang siap turun ke medan perang komentar itu masih bisa dikendalikan dan hal yang tidak diinginkan masih bisa terhindarkan.

Seperti halnya jari saya yang tergelitik untuk membalas status seseakun yang sedikit kontroversial di atas, jari saya pun sering kali gatal ketika melihat teman  facebook yang membuat postingan  pigregeteun. Tak jarang postingan pigregeteun itu malah justru  merusak mata, hati dan pikiran saya. Bahkan teman saya ada yang mengatakan bahwa postingan orang-orang yang merusak mata, hati dan pikiran itu bisa berujung stres atau depresi.

Beraneka macam postingan pigregeteun itu barangkali dilatarbelakangi oleh fakta bahwa facebook adalah salah satu media sosial yang penggunanya sangat beraneka ragam, mulai teman sepermainan, teman sekolah, ABG Labil, emak-emak, bapak-bapak, politikus, pengusaha, akademisi sampai anggota DPR RI. Dari banyaknya latar belakang penghuni fesbuk itu tentunya memiliki isi kepala yang beda-beda dan tingkat kenyinyirannya juga berbeda-beda.

Bagi saya, facebook adalah tempatnya orang mencari kawan dan relasi baru, mencari hiburan sekedar melepas penat dari rutinitas pekerjaan, mencari inspirasi dari terjebaknya kebuntuan, dan bahkan mendulang cuan dengan cara berjualan. Fesbuk menawarkan kepada penggunanya beraneka tujuan dan stres seharusnya bukan salah satunya.

Untuk menghindari stres akibat postingan orang dan memikirkan apa yang seharusnya tidak dipikirkan, langkah yang saya ambil adalah meng-unfriend atau memblokir teman yang menjadi sumber ketidaknyamanan tersebut. Tidak perlu merasa gak enakan atau termakan doktrin “memblokir teman di fesbuk berarti memutuskan tali silaturrahim dan persaudaraan”. Jika pertemanan di fesbuk justru menimbulkan dampak negatif, bukannya menyambung silaturrahim dan persaudaraan, tapi malah merusak kesehatan mental, unfriend atau blokir jadi jalan keluar. Karena kang Mark Zuckerberg yang namanya dibaca Mark Zuckerberg menciptakan fitur unfriend untuk meng-unfriend.

Tidak seperti media sosial lainnya yang bisa berteman dengan jutaan ribu teman bahkan untuk sekelas Instagram tidak ada limit followersnya, Facebook hanya membatasi pertemanan sebanyak lima ribu orang saja. Untuk itu, lima ribu orang tersebut seharusnya diisi orang-orang berkualitas dalam pertemanan. Orang-orang yang diharapkan membantu kita untuk berkembang, terhibur, dan bertambahnya wawasan, bukan malah membuat stres dan menjadi beban pikiran.

Jika ada orang yang mengatakan bahwa orang yang suka nge-unfriend atau memblokir teman adalah orang yang baperan dan tidak open minded, punten, menurut saya itu hak semua orang untuk mengatur hubungan dengan orang lain dan mengatur tingkat kenyamanan kita.

Meskipun orang yang diblokir tidak menyerang secara personal seperti menyerang fisik, membawa latar belakang keluarga atau yang lainnya, tapi sekali lagi mata, hati dan pikiran kita berhak sehat. Mental kita berhak sehat. Hidup kita berhak nyaman dan jari kita layak tak berdosa.

Untuk itu, mohon maaf, berikut kategori teman facebook yang menurut saya dan sepengalaman saya layak untuk diblokir:

1.     Teman facebook Alay

Yang masuk kategori teman fesbuk alay adalah pasangan muda mudi yang pacaran, lantas memamerkan kemesraannya dan ketika berantem atau putus dengan cara yang tidak baik-baikpun dipamerkan juga di fesbuk.

2.    Teman Facebook suka ngeluh

Sebetulnya, mengeluh adalah hal wajar dan manusiawi. Perkara mengeluh jadi hal tidak wajar adalah ketika keluhannya di fesbuk diposting dengan intensitas waktu sering banget. Sehari semalam bisa tujuh belas kali, udah kayak jumlah raka’at shalat. Bahkan bisa lebih dari itu.

3.    Teman facebook yang suka beberin masalah rumah tangganya

Teman yang suka beberin masalah rumah tangganya di fesbuk biasanya didominasi oleh pasangan yang menikah usia dini. Tapi tak jarang emak-emak beranak tiga juga sering terlihat membeberkan permasalahan rumah tangganya di jagat maya.

4.    Teman facebook yang fanatik

Teman fanatik di fesbuk sangat kentara sekali dalam urusan suka dan tidak sukanya. Ketika dia suka dengan satu golongan maka dia akan membela mati-matian meski yang dibelanya anatara salah dan benar masih dipertanyakan. Pun sebaliknya, ketika dia tidak suka suatu golongan boleh dibilang lawan golongannya, dia akan mencaci habis-habisan meski posisi golongan yang tidak disukainya itu dalam posisi benar.

 

Empat kategori teman facebook yang layak diblokir di atas masih dalam kategori receh, karena di luaran sana banyak sekali yang mengalami atau mempunyai teman fesbuk yang merusak kesehatan mental dan kenyamanan tapi masih dipertahankan.

Jangan ragu untu meng-unfriend atau memblokir teman yang merusak kenyamanan, karena dalam hal ini, kenyamanan itu kita yang ciptakan.


Komentar

  1. Selesai baca, auto cek facebook dong takut di unfriend. Bisa aja kan saya masuk ke dalam golongan orang-orag yang 4 itu. wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. enggak bakal atuh, kang Jutana kan termasuk salah satu teman di fesbuk yang menginspirasi dan membantu tumbuh kembang si anak kecil ini. wkwk

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Slip Pembayaran SPP Terakhir Hilang, Apa Yang Harus Dilakukan?

my first blog!Tak Kenal Maka Ta'aruf

Makna Bahagia dan Tutorial jadi Bahagia